Rabu, 23 September 2015

Belum nangis, belum belajar!

Assalaamu’alaikum sahabaat..

Sudah lama jemari ini kaku untuk mengetik. Setelah beberapa bulan lalu aku tak pernah menengok blog ku yang telah kusam ini. Kali ini aku ingin berbagi ceritaku selama aku tak memposting di blog ini. aku mengutip perkataan teman MTs ku, “kamu belum dianggap belajar jika kamu belum menangis.”  Ya. Memang seperti itu kaidahnya. /plaak~

Ujian Nasional telah banyak meyita waktu istirahatku. Tiap hari aku harus bertatap dengan angka dan simbol-simbol hitungan yang tak menentu.  Rasanya aku ingin cepat-cepat selesai. tiap pulang sekolah aku harus mengajar, dan ba’da isya aku harus setoran. Setelah itu hanya ada 2 pilihan tidur dahulu baru belajar, atau belajar dahulu baru tidur. Jika aku belajar hingga larut aku takut kesiangan. Jika aku tidur dahulu dan bangun lebih awal untuk belajar aku takut mengantuk di kelas. Karena ini salah satu sifat jelekku ‘pelor’ (baca: nempel molor)-__-. Akhirnya aku memilih untuk tidur dahulu, dan jam 3 aku bangun untuk belajar.  Saat itu ngantuk sekali, aku teringat kata seorang ustadzah agar belajar dan hafalan cepat masuk kamu ambil wudhu lalu sholat setelah itu baru belajar. Aku coba menirunya walaupun belum bisa istiqomah.alhamdulillah resep itu manjur.  Menjelang UN aku banyak mengoleksi soal walaupun yang aku coba tidak sampai 50 % bisa. Tiap hari aku bertanya pada teman cara mencari ini, cara mencari itu. Dalam hati rasanya otak ku payah sekali. Aku juga mengikuti les bimbel di luar. Rasanya aku ingin menangis saat semua sudah mengerti dan aku masih bertanya tanya ini bagaimana? Berbulan bulan aku lalui itu. Tiap bulan setidaknya aku dapat mengerti beberapa soal. Hingga sampai waktunya menjelang UN dari jumlah koleksi soal aku hanya bisa mengerjakan 60 %. Deg deg!! Dhiaaah ini H-7 UN kok masih gini gini aja? Aku sadar ini usahaku. Aku memang mampu hanya segitu. Aku berharap setidaknya 60 % itu aku mengerti walaupun jawabanku tidak benar. Tiap malam aku curhat, Aku menagis isak. Aku tahu ini kapasitas otakku di bagian eksak. Namun 1 tekadku saat itu walaupun UN ku tak cemerlang UAMBN ku harus cemerlang terutama nilai bahasa Arab.  Allah akan memberika apa yang aku butuh. Aku butuh pemahaman untuk mengerjakan soal UN. dan aku butuh nilai bagus untuk pelajaran bahasa Arab Alhamdulillaaaah lega rasanya saat pengumuman lulus pun tercantum namaku, dan nilai bahasa Arab ku sesuai target yang ku harapkan. tapi perjuangan dan doa ku tidak boleh berhenti sampai disini. Kehidupan yg lebih tajam akan kembali ku lalui.

Setelah UN berlalu selang beberapa minggu di buka pendaftaran LIPIA. Aku sangat merindukan LIPIA sejak MTs. Karena itu aku sangat antusias dengan bahasa arab. setiap ada lomba pidato, aku harus ikut. Setiap ada kartun aku dubbing dengan bahasa arab. sekali lagi aku sadar yang aku butuh itu bahasa arab bukan LIPIA. Aku butuh bahasa arab agar aku dapat memahami pesan pesan dari ayat cintaNya. Aku butuh bahasa arab agar bisa mempelajari agama islam. Aku butuh bahasa arab karena aku ingin mengajar bahasa arab. Allah maha tahu apa yang kita butuh. Hingga sampai pada saatnya LIPIA belum berjodoh dengan ku. Aku belum sempat test disana. Tapi saat itu aku belum bisa daftar. Aku sedih dan ini membuatku berfikir, apa maksud Allah di balik semua ini? Jika aku di lipia baru bisa tahun depan aku siap harus mati matian belajar bahasa arab 6 bulan kedepan ini. Dan aku sudah meniatkan masuk ma’had dzin nuroin. Tapi Allah punya rencana yang lebih baik. Ternyata hasil keisenganku daftar PTN disitulah jalan Allah untukku. Aku tak pernah menyangka nama ku ada di salah satu perguruan tinggi favorit di jakarta. Kalian tau sendiri UN saja aku belajar sampai jungkir balik. Dan tak pernah terlintas pikiranku masuk PTN. aku tak pernah membuka hasil pengumuman. Aku di beri tahu temanku 3 hari setelah pengumuman SNMPTN. Alhamdulillaaah alhamdulillaaah alhamdulillaaah... aku bingung aku harus sedih atau bahagia. Aku sedih karena belum bisa ke LIPIA tapi aku bahagia karena orang tua ku bahagia.ibuku memelukku dengan bangga. Hasil usahaku mempertahankan nilai bahasa arab terbayar. Tangis bahagia pun keluar  karena kejutan Allah 3 tahun lalu terjawab sekarang. Aku masuk di jurusan yang aku inginkan ‘bahasa dan sastra Arab Universitas Negeri Jakarta’. Tangisanku tiap malam terjawab sekarang. Sekarang aku yakin masih ada kejutan lain yang Allah siapkan di balik ini. Lingkungan islami yang ku harapkan, ternyata di UNJ pun Allah kabulkan. Allah memberikanku teman-teman yang shalihah, organisasi dan komunitas yang mendukung bagi diriku. Alhamdulillaah bini’matihi tatimmusshaalihaat.. terimakasih pada kedua orang tuaku karena semua ini atas dorongan  doa kalian, pada keluarga, sahabat-sahabatku, teman-teman, kucing-kucingku dan semuanyaa.

Sedikit pesan yang dapat aku sampaikan, kita belum di anggap belajar jika kita belum menangis. Saat kita sudah lelah belajar hingga isak tangis pun keluar yakinlah ada Allah yang akan memudahkan kita. Fikiran positif akan menjadi energi positif bagi diri kita. Allah sesuai prasangka hambaNya berprasngka baiklah selalu pada Allah dan diri kita sendiri. Terakhir Allah memberikan apa yang kita butuh bukan apa yang kita ingin. Yang kita inginkan blm tentu baik untuk kita. Tapi ketika kita menerima apa yang Allah inginkan bagi kita in syaa Allah itu sudah pasti baik untuk kita tinggal bagaimana kita menjalankannya teruslah dekati Allah lalu ia akan memberikan apa yang kita inginkan. Jalinlah ukhuwah dimana saja, mungkin salah satu doa dari mereka yang membuat apa yang kita butuh dan inginkan Allah kabulkan.

Terimakasih sudah meluangkan waktunya untuk membaca ocehan ku kali ini, Kritik dan saran sangat aku harapkan, semoga dapat menginspirasi. Doakan aku terus agar dapat merealisasikan target ku selanjutnya, karena ini baru awal dan aku masih perlu banyak belajar.

Jazaakumullaah khairan katsiiran~

Arigatou Gozaimasu ^^)v

Selasa, 30 Juni 2015

Terjajah

Terjajah

Saat semua anak muda bisa berkumpul dengan gembira
Saat para anak muda bersena-senang dengan kemewahan dunia
Saat para wanita berlomba lomba dengan kecantikkannya
Saat para pejabat sedang menikmati kekayaannya
Tak berfikirkan kita bahwa itu semua fana?
Tak berfikirkah kita bahwa semua kesenangan itu sia sia?
Tak terbesitkah kita akan malangnya saudara kita yang di luar sana?
Gazaa gazaaa ohh gazaa..
Negeri para syuhada
Negeri nan jauh dimata hati para manusia
Negeri yang telah berhasil membeli syurgaNya
Terlahir di tanah mu para penjaga Ayat CintaNya
Terlahir di tanahmu para Bidadari Syurga
Terlahir di tanahmu para pengemban amanah dakwahNya
Terlahir di tanahmu para mujahid dan mujahidah
Mereka memang tak menikmati keindahan dunia..
Mereka tak perduli dengan semua kesenangan dunia..
Kesengsaraan tak mereka rasa..
menurut mereka kesengsaraan adalah  kesenangan yang abadi ketika bisa syahid di JalanNya
Apakah kita tidak resah bahwa kita telah terjajah?
Terjajah namun tak terasa
Tak adakah yang ingin ambil pelajaran dari para  mujahid gaza?
Masihkah ada pemuda yang ingin berjuang untuk agamaNya?
Sudah tidak adakah lagi pemuda yang mencita –citakan syahid di jalanNya?
bangunlah pemuda..
bangkitlah..
kobarkan api jihad mu membela agamaNya..
akan lebih pedih ketika kita terjajah tapi tak terasa..
ohh gazaa perjuangan mu memberi kami pelajaran penuh makna..

by: mqdhi_




Sabtu, 28 Februari 2015

Impian

Bismilaahirrahmaanirraahiim...

Sahabat apa itu masa depan?
Apakah itu masa terindah saat kita berhasil mencapai suatu impian?
Hidup adalah sebuah tujuan. Apa tujuan kita hidup di dunia?
Jangan sampai hidup di dunia hanya sebagai tempat numpang ngeluh saja. Jangan sampai adanya kita atau tidaknya kita di dunia sama saja. Masing-masing individu pasti punya impian. Impian bukanlah sekedar impian di alam bawah sadar kita. Impian bukan pula angan angan belaka yang tak dapat di genggam tangan. Impian adalah saat kita tercipta ke dunia usiamu menginjak dewasa pikiranmu terbuka dan berfikir untuk menata hidup lebih sempurna dengan mengharapkan ridho-Nya menjadi apa yang engkau suka semata-mata untuk penganbdianmu sebagai hambaNya dan dapat membahagiakan serta menebar manfaat untuk orang-orang tercinta. Sebelum kita lahir ke dunia, kita adalah sebuah impian yang diimpikan oleh orang tua kita. Sang ibu saat mengandung mengimpikan semoga dapatmelahirkan anak yang sholih dan sholihah. Sang ayah di setiap sujud malamnya mengimpikan anaknya terlahir di duniasemoga dapat  menjadi generasi peradaban bangsa. Dan setelah kita terlahir di dunia, apa kita hanya diam saja? Duduk termenung tanpa punya tujuan. Bersenda gurau tanpa ada kemanfaatan? Tidak kah ingin kita merealisasikan mimpi kita? Mimpi ibu dan ayahanda kita?

Sahabat, kita adalah sebaik baik makhluk ciptaanya. Ahsani taqwiim. Apa mimpimu? Tuliskan dan wujudkan! Yakinlah bahwa kita bisa karena ada Allah di setiap usaha kita. Allah sudah menjadikan semua urusan kita mudah. Fainnama’al ‘usri yusraa, innama’al ‘usri yusraa. Apa yang membuatnya sulit? Yang membuat kita sulit untuk merealisasikannya adalah pikiran kita,  shodaqallah wa kadzzaba ‘aqluk. Allah pasti benar dan pikiranmu lah yang bohong. Allah sudah mengatakan bahwa semuanya mudah, tapi pikiran kita membohongi kita dengan sugesti “ahh gabisa, gamampu, gabakat”. Sahabat, jangan sampai ada satu kata negatif bagi diri kita. Tanamlah kata kata positif yang dapat membakar semangat kita.

Tercapainya mimpi yang besar berawal dari sebuah usaha yang besar. Apa hanya usaha saja? Tidak. Mimpi yang besar juga berawal dari sebuah doa yang besar. Diantara kalian pasti ada yang ingin menjadi seorang dokter. Saya punya contoh ada seorang dokter spesialis kandungan  beliau juga seorang hafizhah. Sebut saja namanya Dr Dewi Kusuma Sp.Og.  masa muda beliau, beliau gigih dalam belajar. Disela kegigihan beliau belajar, beliau juga gigih dalam menghafal. Dan tidak ada waktu yang terbuang secara Cuma-Cuma. Semua ia manfaatkan untuk dunia dan juga akhiratnya. Sayyidina Ali bin Abi Thalib pun pernah memaparkan bahwa syarat menuntut ilmu itu ada 6 yaitu, kecerdasan, minat yang besar, kesabaran, biaya yang banyak, penjelasan guru, dan waktu yang panjang. Dr. Dewi beliau dapat menjadi seorang dokter dengan usaha yang besar, ia manfaatkan kecerdasan yang telah Allah berikan padanya, dengan yakin ia berdoa, lalu ia dapat menjadi seorang dokter juga karena biaya yang banyak, penjelasan guru serta waktu yang panjang. Semua akan Allah permudah sesuai janjinya baik itu biaya waktu ataupun caranya. Kita tinggal usaha yang besar dan doa yang banyak. Berdoapun jangan hanya mengandalkan doa kita saja. Mintalah doa pada orang tua kita terutama ibu kita. Guru-guru kita. Bahkan semua orang. Karena kita tak pernah tau doa dari lisan siapa yang akan Allah kabulkan.

Sahabat, kita boleh bermimpi besar. Kita memang harus bersemangat untuk bisa merealisasikannya. Tapi yang menjadi catatan apakah mimpi besar kita hanya untuk di dunia saja? Bukan kah dunia hanya halte transit sebelum kita memasuki kehidupan yang abadi kelak. sahabat cobalah kita kembali merenung. Apa tujuan awal Allah menciptakan kita? Kholaqal jinna wal insa illaa liya’buduun. Allah menciptakan kita semata mata untuk beribadah kepadanya. Dalam ayat lain ada sebuah kisah  ada manusia yang menginginkan kebahagiaan di dunia saja. ada pula manusia yang cerdas meminta pada Allah untuk kebahagiaan dunia dan akhiratnya. Rabbanaa aatinaa fiddunyaa hasanah wafil aakhirati hasanah waqinaa ‘adzaabannaar. Boleh kita bermimpi besar untuk dunia tapi besar pula tujuannya untuk akhirat. Seorang yang bermimpi menjadi dokter tujannya untuk beribadah pada Allah dalam urusan menolong manusia. Seseorang yang menjadi guru tujuannya mengajarkan ilmu yang Allah berikan untukberibadah dalam  mencerdaskan anak bangsa. Seseorang yang menjadi pengusaha dagang menggunakan hartanya di jalan Allah untuk saling tolong menolong dalam bermuamalah dengan sesama. Semua cita cita besarmu tanamkan tujuan baik dengan niat semata mata beribadah pada Allah.semua mimpi besarmu akan  bermanfaat bukan hanya di dunia saja tapi juga sebagai pembekalanmu di akhirat kelak. Karena masa depan yang pasti itu bukan di dunia.

Berikut tips meraih mimpi dunia dan akhirat :
1.      Designlah hidupmu
2.       Bekerja keras
3.       Fokus pada kekuatan
4.       Tebar kebaikan
5.       Jangan mudah menyerah
6.       Belajar sepanjang usia
7.       Dan yang terutama ibadah dan doa.

Sekarang tuliskan dalam selembar kertas putih bertintakan merah, peta tujuan hidupmu, posisimu di dunia sebagai apa? Apa saja mimpi yang akan kamu capai? Apa tujuanmu setelah mimpimu tercapai. Tempel tulisanmu di dinding kamarmu. Baca setiap waktu. Tanamkan tekad dalam hatimu. Pikirkan setiap tindakanmu agar tidak ada waktumu yang terpakai untuk hal hal semu.

Jika saat ini dirimu menjadi pasien, yakinlah suatu saat engkau dapat mengobati pasien.

Jika saat ini dirimu menjadi murid, yakinlah suatu saat engkau bisa mengajarkan murid.

Jika saat ini dirimu membaca tulisan orang lain, yakinlah suatu saat tulisanmu akan dibaca oleh orang lain.

Jika saat ini dirimu mengerjakan soal ujian nasional, yakinlah suatu saat dirimu yang akan membuat soal ujian nasional.

Selamat menghadapi ujian untuk sahabat seperjuangan, tulisan ini semoga dapat mengingatkan ku dan kalian. Bahwa kita in syaa Allah bisa mencapai suatu impian.

Menajadi Apa yang kita suka, bahagiakan orang-orang tercinta, dan pastinya semoga selalu di ridhoi Allah ta’ala. Aamiin~

Rabu, 18 Februari 2015

Demi Allah Aku Cinta

DEMI ALLAH AKU CINTA - FITRA

Pencipta : FITRA ROMADHONA

Kusemaikan kata2 cinta
Dr hati yg terlukis nama
Dlm sukma dlm jiwa
Ku ikhlaskan takdirku didunia

Jika kau restukan ku dengannya
Tak ada cinta yg mampu berpisah 
Saat ini hingga mati 
Kuingin tuk cinta yg abadi

Reff : 

Demi Allah aku cinta
Demi rasul benar2 cinta
Kusebut namanya disetiap doa
Diatas sajadah aku meminta

Demi Allah aku cinta 
Demi rasul sungguh2 cinta
Tak berharap selain padaMu
Maha cinta diatas segala cinta 
(Demi Allah aku cinta