Jumat, 26 Desember 2014

Cyber Khalwat? why?

Katanya ga ada perasaan apapun, tapi giliran si akhi nikah atau deket sama akhwat lain... sakitnya tuh disini! Nah loh?
Witing Tresno Jalaran Soko Kulino (cinta tumbuh karena terbiasa)



Q: Terbiasa apa?
A: Apa saja, yang utama tentu saja komunikasi, baik offline maupun online
Q: Memangnya kita tidak boleh menjalin komunikasi dengan lawan jenis?
A: Bukannya tidak boleh, tentu saja hal ini diijinkan jika memang ada kepentingan tertentu, namun kita harus berhati-hati sebab benih cinta dapat tumbuh kapan saja jika kita tidak membentengi diri...meskipun via online yang tak berjumpa secara langsung
Q: Bagaimana cara membentengi diri dalam komunikasi yang dimaksud?
A: Nah, kali ini saya akan berbagi tips komunikasi elektronik ( terutama media teks spt SMS, FB, WA, dll) yang syar’i dengan lawan jenis
1. Tidak menggunakan emote apapun (misal :’( apalagi atau ) GUBRAK!
2. Tanpa ungkapan tawa “hahaha” “hihihi” “hehehe” “wkwkwk” dan sejenisnya
3. Kata2nya tidak usah dipanjangkan (misal “okeeee” “iyaaaaa” “haaaaaah?” “waaaaww” atau “istimewaa”)
4. Isi pesan langsung TO THE POINT, pembukaan dan penutupan yang hanya berupa salam sangat dianjurkan
5. Tidak ada lelucon atau apapun yang mengundang tawa
6. Tidak berkomunikasi lewat jam malam, supaya aman, paling malam sampai pukul 8 malam saja ya ukhti
7. Tidak mengungkit masalah pribadi di tengah bahasan (meskipun itu hanya: “maaf baru bales, tadi baru dari warung”, atau ““maaf baru liat HP, baru selesai nyuci, setelah itu ngerjain tugas dan ketiduran sebentar”. Kecuali jika memang ditanya, itu pun cukup jawab seperlunya, jangan berlebihan apalagi sampai curhat~)
Intinya, lakukan komunikasi dengan sesingkat dan sewajar mungkin, makin datar makin baik, karena menutup celah hadirnya setan di tengah-tengah kalian
Q: Bagaimana kalau ikhwannya jadi ga nyaman karena terlalu datar? Kita kan harus menjaga silaturahim?
A: silaturahim, ukhuwah, itu ada batas-batasnya
Tugas kita adalah menjaga kehormatan diri kita dan mereka.
Karena yang kita lakukan insyaAllah sudah berunsur syar’i, yang Allah sukai, maka perkara perasaan mereka, itu bukan lagi urusan kita...
Ada lagi yang punya tips komunikasi syar’i? Silakan..
Wallaahu a’lam bish showaab

Kamis, 25 Desember 2014

Tulisan hati di malam sunyi

Masa SMA masa masa penuh warna warni rasa. Entah rasa apa yang menyelimuti hatinya saat ini. Rasa yang tidak jelas terkadang manis, pahit, dan tak jarang hambar.
Dia tak mengerti terkadang fikirannya di hantui oleh sosok sosok insan yang tak pasti. Sosok yang telah memecah konsentrasinya. Dia berusaha mengelak, namun sulit. Karena sejatinya dia hanya manusia biasa yang mempunyai hati untuk merasa. Apakah ini yang namanya jatuh cinta? Ahh~ rasanya alergi sekali aku menyebut kata itu. 'Ucapan hati gadis SMA ini'
Dia memang sosok cewe yang jaim dan cuek. Sejak dulu dia selalu mengelak jika hatinya memgatakan dia suka sama si anu, si ini, si itu. Dia tidak tahu kenapa dia menolak mereka yang mendekat. Mungkin karna sifatnya yang jaim ini. Ahh~ biarlah pada dasarnya islam pun membatasi perasaan yg belum halal ini. 'Sanggah gadis ini' Hingga pada akhirnya mereka pun satu persatu pergi. Mungkin rasa itu bisa hilang, tapi ingatan tidak!
Gadis ini terlalu sibuk mencari jati dirinya. Hingga dia tak pernah memperdulikan siapapun yang datang menghampirnya.
Saat ini gadis itu merasakan sebuah perasaan yang berbeda. Mungkin dulu dia orang yang cuek dan tak perduli. Tapi saat ini dia baru merasakan manis, pahitnya rasa yg hinggap di hati. Dia pun berusaha tetap pada sifat dasarnya yang jaim dan cuek. Dia berpura-pura tak peduli pada lelaki itu. Padahal hatinya berteriak bahwa ia sangat teramat peduli dengan lelaki tersebut walaupun diabenggan sekali menanyakan kabar lelaki itu dan membalas pesannya. Dia dapat merasakan dari tatapan dan gerak gerik lelaki itu, lelaki itu juga menyimpan rasa padanya. Terkadang lelaki ini berusaha mendekat, namun dirinya refleks menjauh. Terkadang lelaki ini berusaha mencuri perhatiannya namun dirinya sok tak peduli. Dan sekarang lelaki ini telah berhasil membuat dirinya cemburu namun dia menyulap wajahnya agar terlihat biasa saja.
Dia tahu banyak wanita yang mengagumi sosok lelaki itu. lelaki itu sosok yang berbeda. Dia berbeda dengan sosok pemuda yg sebaya dengannya. Dia sholeh, lucu, konyol, dan ketawaddhuannya yg membuat gadis ini kagum padanya. Terkadang ia melakukan sebuah kekonyolan dan kenakalan, namun terlihat sekali dari wajah dan sikapnya dia hanya berpura-pura. Nampaknya dia tidak ingin seorang pun tahu tentang kebaikkan dan kesholehannya. Dia juga diam diam seorang hafizh Quran. Subhaanallah~
Dirinya hanya bisa menerka-nerka tentang isi hati lelaki itu . Dia tidak tahu apa yg sebenarnya ada dalam dasar hati lelaki itu. Bukankah hati manusia itu bisa berbolak balik?
Rasa ini bagaikan sebuah gunung es di dalam samudera. Hanya sedikit yg terlihat namun sejatinya begitu besar. Jika lelaki itu benar mempunyai rasa yang sama.dengannya , biarlah Allah yang menjaga. Dia tetap kekeh tak peduli. Karna ada Allah yang lebih peduli pada lelaki itu. Allah yang menitipkan rasa ini. Allah pula yang tahu apa yang terbaik untuk lelaki itu dan untuknya.
Indahnya romantisme cinta dalam diam. Tak saling sms, telfon, ngobrol, hanya menyapanya lewat doa dan saling menatap langit yg sama.
Dia bersyukur karna Allah masih membantunya menjaga hatinya. Allah masih menjaganya dari aktivitas cinta semu. Hingga pada akhirnya dia yakin Allah akan menjawab semua tentang rasa yg ada dihatinya. Allah akan membalas dengan sebuah rasa yang begitu manis dibarengi dengan manisnya iman di hati. Bukan lagi jatuh cinta, tapi bangun cinta yang suci. Entah bersamanya kah? Bersama mereka kah? Atau bersama sosok pemuda yang terbaik yang telah dipilihkan oleh ilahi..
Tugasnya saat ini adalah fokus memperbaiki diri, berorientasi dalam berprestasi, hingga dapat meraih ridho ilahi, dan membuat bahagia orang tua di dunia dan akhirat nanti..
Aamiin~
Tulisan hati di malam sunyi shaffar 1436 H